Cari Tau Destinasi Wisata Favoritmu di sini!
Indonesia memiliki banyak sekali destinasi wisata yang wajib dikunjungi. Kami akan mempromosikan destinasi wisata Indonesia yang indah dan menarik melalui website ini.

Rekomendasi

Jam Gadang
Jam Gadang adalah menara jam yang menjadi penanda atau ikon Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, Indonesia. Menara jam ini memiliki jam dengan ukuran besar di empat sisinya sehingga dinamakan Jam Gadang, sebutan bahasa Minangkabau yang berarti ‘jam besar’.Jam Gadang menjadi lokasi peristiwa penting pada masa sekitar kemerdekaan Indonesia, seperti pengibaran bendera merah putih (1945), Demonstrasi Nasi Bungkus (1950), dan pembunuhan 187 penduduk setempat oleh militer Indonesia atas tuduhan terlibat Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (1959).

Pantai Pulau Merah
Pulau Merah atau Pulo Merah ( Red Island dalam Bahasa Inggris) adalah sebuah pantai dan objek wisata di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Pantai ini dikenal karena sebuah bukit hijau kecil dengan tanah berwarna merah yang terletak di dekat bibir pantai. Ombak di kawasan Pulo Merah cukup menantang dan menjadi salah satu tempat ideal untuk penggemar olahraga selancar. Ombak di pantai ini tergolong cukup tinggi berkisar 3-5 meter dan cocok untuk pecinta olahraga selancar (surfing). Menurut penuturan warga setempat, turis-turis asal Prancis, Jerman, dan Australia sering berkunjung ke tempat ini.

Gunung Semeru
Gunung Semeru atau Gunung Meru adalah sebuah gunung berapi kerucut di Jawa Timur, Indonesia. Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Gunung ini terbentuk akibat subduksi Lempeng Indo-Australia kebawah Lempeng Eurasia. Gunung Semeru juga merupakan gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia setelah Gunung Kerinci di Sumatra dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat.[2] Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko.

Museum Ullen Sentalu
Museum Ullen Sentalu adalah museum yang menampilkan budaya dan kehidupan para bangsawan Dinasti Mataram (Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Praja Mangkunegaran, dan Kadipaten Pakualaman) beserta koleksi bermacam-macam batik (baik gaya Yogyakarta maupun Surakarta). Nama Ullen Sentalu merupakan singkatan dari bahasa Jawa ulating blencong sejatine tataraning lumaku, yang artinya nyala lampu blencong (wayang kulit) merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan. Di museum ini, dapat diketahui bagaimana para leluhur Jawa membuat batik yang memiliki arti dan makna yang mendalam di dalam setiap coraknya. Ada juga berbagai sejarah mengenai keadaan budaya Jawa dari masa Mataram Kuno hingga Mataram Islam dengan segala aturannya. Keadaan museum yang dibangun dengan baik mampu membuat pengunjung seperti terserap ke masa Jawa kuno yang mengagumkan.

Rumah Pengasingan Bung Karno
Pengasingan Ir. Soekarno diawali dengan pertemuan politik di rumah Muhammad Husni Thamrin di Jakarta, pada tanggal 1 Agustus 1933. Ir. Soekarno ditangkap oleh seorang Komisaris Polisi ketika ke luar dari rumah Muhammad Husni Thamrin dan kemudian dipenjarakan selama delapan bulan tanpa proses pengadilan. Pada tanggal 28 Desember 1933, Gubernur Jenderal Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, De Jonge, mengeluarkan surat keputusan pengasingan Ir. Soekarno (saat itu berusia 32 tahun) ke Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Ir. Soekarno diasingkan atau dibuang ke Ende karena kegiatan politiknya membahayakan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Ir. Soekarno dan keluarganya bertolak dari Surabaya menuju Flores dengan kapal barang KM van Riebeeck.

Candi Prambanan
Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang adalah kompleks candi Hindu (Syaiwa) terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu dewa Brahma sebagai dewa pencipta, dewa Wisnu sebagai dewa pemelihara, dan dewa Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter, dikarenakan aliran Syaiwa yang mengutamakan pemujaan dewa Siwa di candi ini.